Netstat, Tracerouter, dan Network Mapper



Netstat, Tracerouter, dan Network Mapper
polsri.ac.id 

·        Konfigurasi IP
$sudo nano /etc/network/interfaces
Static :auto eth1
Iface eth1 init static
Address 10.17.0.191
Netmask 255.255.255.0
Gateway 10.17.0.254
Untuk menyimpan konfigurasinya tekan Ctrl + O lalu tekan enter, lalu tekan Ctrl + X untuk keluar.
Ketik ifconfig untuk mengecheck IP Address,Subnet Mask
Kemudian restart dengan perintah $sudo /etc/init.d/networking restart
·         Setting DNS $sudo nano/etc/resolv.conf
Name server 10.10.1.1
Name server 10.10.1.10

Konfigurasi Proxy
Konfigurasi proxy sangat diperlukan karena dengan mengkonfigurasi proxy kita dapat mengupdate program program terbaru pada server repository.Cara mengkonfigurasi proxy dengan cara mengetikkan perintah sudo nano/etc/apt/apt.conf.d/ proxy .Lalu pada file tersebut ketikkan :
Acquire::http::proxy “http: proxy .[ip address proxy]:8080;
Untuk menyimpan konfigurasinya tekan Ctrl + O lalu tekan enter, lalu tekan Ctrl + X untuk keluar.

Repository
Repository adalah kumpulan paket software ataupun kumpulan aplikasi yang di kumpulkan di satu tempat media dalam hal ini bisa media CD,DVD,HD,Lan ataupun internet. Untuk memasukkan repository lokal pada ubuntu server 10.04 ketikkan
$sudo nano /etc/apt/sources.list.
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu lucid main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu lucid-updates main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu lucid-security main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu lucid-backports main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu lucid-proposed main restricted universe multiverse

Setelah itu simpan konfigurasinya dengan menekan Ctrl + O lalu tekan enter, lalu tekan Ctrl + X untuk keluar. Setelah itu ketikkan $ sudo apt-get update untuk mengupdate daftar package dari repository yang terdaftar di /etc/apt/source.list.
1.      Mengecek konektivitas ke host lain
-10.17.0.254 (konek)
-10.10.1.1
-202.17.0.1
-202.9.69.9
-10.17.4.2
[user@linux]#ping[IP_host lain]
Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan.
v  Ping 10.17.0.254
 
v  Ping 10.10.1.1 

v  Ping 202.9.69.9
Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan.Time menunjukkan nilai “round trip delaang anda kirimkan untuk mencapai komputer yang dituju. Nilai ini dihitung dengan membagy” (disebut juga sebagai delay atau latency) yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yii dua selisih waktu PING packet mulai dikirimkan dengan waktu response dari PING packet dterima.

Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali packet PING  melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan di-discard / di-drop dan hasil PING menunjukkan : “TTL expired in transit”.

v  Ping 10.17.0.1
v  Ping 10.17.4.2
 
Sedangkan untuk IP 10.17.0.1 dan IP 10.17.4.2 menyatakan bahwa tidak ada paket yang di terima, dan semua paket data error “Destination host  unreachable”.
2.      Menganalisa rute paket host dan tujuan. Amati rute paket ke host seperti no 1.
Perintah
[user@linux/]# trace route [host_tujuan]
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.

v  Ip 10.17.0.254




Baris pertama menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan trace ke host IP 10.17.0.254 dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket yang dikirimkan adalah 60 byte.
Hasilnya,paket tersebut melewati 1 router atau 1 loncatan.Loncatan memakan waktu sekitar 2.598 mili detik dari host  awal ke host tujuan.

v  Ip 10.10.1.1
                  Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan trace ke host IP 10.10.1.1 dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket yang dikirimkan adalah 60 byte.

Hasilnya,paket tersebut melewati 3 router atau 3 loncatan.Loncatan pertama memakan waktu sekitar 1.239 sampai 1,636  mili detik dari host  awal ke host tujuan.
Loncatan kedua memakan waktu 1.268 sampai 1.298.mili detik dari host  awal ke host tujuan.
Loncatan ketiga memakan waktu 0.611  mili detik dari host  awal ke host tujuan.

v  Ip 202.9.69.9
Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan trace ke host IP 202.9.69.9 dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket yang dikirimkan adalah 60 byte.
Hasilnya,paket tersebut melewati 30 router atau 30 loncatan.Loncatan pertama memakan waktu sekitar 1.135 sampai 1.558 mili detik dari host  awal ke host tujuan.
Loncatan kedua memakan waktu 0.557 sampai 0.585 mili detik dari host  awal ke host tujuan.
Tanda asterisk pada loncatan 3 sampai 30 menandakan bahwa traceroute tidak menerima respon dari komputer tersebut, kemungkinan dikarenakan router tersebut tidak mengirimkan paket ICMP.

v  Ip 10.17.0.1
 
                  Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan trace ke host IP 10.17.0.1 dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket yang dikirimkan adalah 60 byte.

Hasilnya,paket tersebut melewati 1 router atau 1 loncatan.Loncatan memakan waktu sekitar 2998.981  mili detik dari host  awal ke host tujuan.

v  Ip 10.17.4.2
Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan trace ke host IP 10.17.4.2 dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket yang dikirimkan adalah 60 byte.
Hasilnya,paket tersebut melewati 30 router atau 30 loncatan.Loncatan pertama memakan waktu sekitar 0.594 sampai 2.215 mili detik dari host  awal ke host tujuan.
Tanda asterisk pada loncatan 2 sampai 30 menandakan bahwa traceroute tidak menerima respon dari komputer tersebut, kemungkinan dikarenakan router tersebut tidak mengirimkan paket ICMP.


3.      Menganalisa servis yang membuka port di komputer lokal. Amati port berapa saja yang terbuka pada komputer anda dengan perintah netstat
v  [user@linux~]#netstat -anp





Netstat berfungsi menampilkan ringkasan koneksi network dan status socket yang sedang berjalan di server.
§  Proto. Kolom proto menunjukan jenis protokol yang dipakai bisa TCP atau UDP.
§  State. Kolom ini menunjukan status dari koneksi yang sedang terjadi. CONNECTED artinya sudah terhubung dengan komputer lain dan siap mengirimkan data.
§  Recv-Q = besar paket yang diterima dari buffer antrian, satuannya adalah bytes.
§  Send-Q = besar paket yang dikirim dari buffer antrian, satuannya adalah bytes.
§  Local Address = merupakan alamat IP komputer digabung dengan nomor port sedang yang terbuka.
§  Foreign Address = sama dengan Local Address, tetapi alamat IP dan port yang ditampilkan bukan milikkomputer lokal, melainkan milik dari remote host.
§  RefCnt = jumlah referensi proses yang terjadi pada socket.
§  Falgs = menjelaskan koneksi socket yang terhubung. ACC = SO-ACCEPTON, artinya proses yangberhubungan sedang menunggu untuk permintaan koneksi.
§  Type = merupakan tipe akses socket. STREAM berarti koneksi soket bertipe stream (aliran data).
§  I-Node = merupakan ID proses yang sedang berjalan dlaam socket.
§  Path = merupakan path tempat proses yang berhubungan terdapat pada socket.


4.      Menganalisa servis yang membuka port dikomputer anda dengan perintah network mapper. Amati port berapa saja yang terbuka pada komputer anda dengan nerwork mapper.
[user@linux~]#sudo nmap localhost
§  Baris pertama merupakan informasi waktu dan tanggal Nmap mulai diaktifkan.
§  Nmap scan report for localhost = mesin yang sedang di-scanning oleh nmap adalah localhost.
§  Host is up (0.000013s latency) = host yang sedang di-scanning telah aktif dengan waktu delay sebesar0.000013 detik.
§  Baris terakhir merupakan informasi tentang port scanning yang sudah dijalankan. Scanning menggunakan nmaptelah selesai, telah dilakukan scanning pada 1 IP Address, dan 1 host telah aktif. Waktu selama scanning adalah 0.12 detik.

5.      Menganalisa IP asal, IP tujuan,port tujuan dalam sebuah koneksi.
Menganalisa paket dari komputer local
1.      Lakukan SSH ke komputer server
Pertama pada terminal 1 (CTRL+ALT+F1), ketikkan perintah berikut
[user@linux/]#ssh[IP_server]

Melakukan ssh pada komputer tetangga artinya kita dapat me-remote komputer tersebut dari komputer kita. Perintahnya adalah #ssh[IP_server] . Karena SSH adalah jalur yang secure, maka terdapat mekanisme otentikasi dan verifikasi. Setelah mengisikan password dari komputer tetangga maka kita dapat melakukan remote pada komputer tersebut dari komputer kita.

2.      Amati IP asal, IP tujuan, port asal, port tujuan yang anda gunakan pada saat koneksi tersebut.
Kemudian pada ternimal 2 (CTRL+ALT+F2), ketikkan perintah berikut

[user@linux/]netstat | grep ESTABILISHED
 
Dari hasil diatas, didapatkan Bahwa koneksi terjadi dari IP host awal ke host tujuan yaitu 202.9.69.2 dan siap menggirimkan data.

6.      Menganalisa IP asal, IP tujuan,port tujuan dalam sebuah koneksi. Lakukan perintah tcpdump ke komputer server
[user@linux/]#tcpdump –i eth1

Hasil yang terjadi adalah Menangkap paket dari antarmuka ethernet tertentu. Ketika dieksekusi perintah tcpdump tanpa pilihan apapun, itu akan menangkap semua paket yang mengalir melalui semua interface. Opsi -i memungkinkan untuk menyaring pada interface ethernet tertentu.



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Ade Mila Sintia. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates